Dipublikasikan melalui laman resmi Magister Ilmu Hukum, Alumni Program Studi Magister Ilmu Hukum , Yordan Gunawan yang sekarang berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Hukum menjadi ujung tombak dalam mengayomi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia ke jenjang internasional dan menghadapi persaingan global merupakan hal yang penting. Itulah yang menjadi tujuan Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) PTMA se-Indonesia dengan mengadakan acara workshop sekaligus musyawarah besar yang diadakan pada tanggal 27-29 September 2019 di Universitas Muhammadiyah Surabaya sehingga terpilih menjadi ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) PTMA se-Indonesia periode 2019-2021.

Saat ditemui pada Sabtu (5/10) di Biro Humas dan Protokol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yordan menjelaskan bahwa pada saat prosesi pemilihan ketua berlangsung ia ditunjuk secara aklamasi sebagai ketua Asosiasi Kantor Urusan Internasional (ASKUI) PTMA se-Indonesia dan wakil ketua yang terpilih dr. Eka Airlangga dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Acara tersebut juga dihadiri lebih dari 60 kepala urusan internasional Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia.

“Ini merupakan amanah yang berat karena memang harus mengayomi PTMA yang levelnya menegah serta berkembang dalam hal internasionalisasi yang masih belum berjalan sebagaimana mestinya. Kalau dilihat kampus-kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang besar, seperti UMY, UMM, UMS, UAD itu sudah tidak ada masalah, namun justru ini cluster yang menengah dan berkembang harus betul-betul diayomi dan ditingkatkan kapasitas mereka agar persiapan dan kemampuan mereka menuju jenjang internasional bisa diwujudkan,” paparnya.

Kemudian Yordan menyampaikan bahwa adanya pengayoman dan peningkatan kapastitas PTMA di cluster menengah dan berkembang terkhusus pada wilayah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian paling barat dalam akses transportasi masih terhalang dan susah. Karena itu dibutuhkan kerjasama dari PTMA se-Indonesia agar bisa bersama-sama berkembang mewujudkan kampus yang bereputasi internasional. Bagi Yordan, Internasionalisasi itu sangat perlu digalakkan baik untuk perangkingan di tingkat nasional maupun internasional. Oleh karena itu PTMA membutuhkan adanya staff asing, mahasiswa asing baik full-time maupun student exchange. Hal tersebut yang juga akan menjadi sasaran Yordan untuk dikembangkan di kemudian hari.

“Harapannya selama saya menjabat sebagai ketua ASKUI selama dua tahun kedepan, ada semacam peningkatan kapasitas kepala kantor urusan internasional untuk melakukan internasionalisasi di kampus masing-masing. Oleh karena itu, perlu dibuat semacam cluster Perguruan Tinggi Muhammadiyah secara internasionalisasi, terutama bagi cluster menengah dan berkembang. Kemudian melakukan pembinaan terhadap kampus-kampus tersebut, namun hal tersebut tentu membutuhkan dukungan dari pimpinan Majelis Dikti maupun pimpinan universitas terutama UMY, karena saya berada di UMY untuk bisa memudahkan proses melakukan pembinaan itu sendiri,” imbuh Kepala Kantor Urusan Internasional UMY ini lagi.

Selanjutnya Yordan juga mengatakan bahwa bagaimanapun kampus dengan cluster menengah dan berkembang perlu dukungan yang luar biasa baik dari kebutuhan finansial dan juga kebutuhan sumber daya manusia, akses informasi, dan sebagainya. ”Dengan ini harapannya PTMA se-Indonesia dapat melakukan internasionalisasi secara merata dan tanpa ada halangan serta akses informasi yang mudah,” tutupnya.

 

Latest News