Dilansir melalui laman resmi Doktor Politik Islam-Ilmu Politik, Dr. Zuly Qodir, M.Ag, Ketua Program Studi Doktor Politik Islam-Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan materi di hadapan dosen muda dalam Studi Intensif Al-Qur’an Hadits dan Studi Intensif Dakwah Islam (SIAH-SIDI), Rabu (8/1) di Auditorium Universitas Islam Indonesia. Kegiatan ini bertema “Peran Dakwah Dalam Mengatasi Konflik Sosialâ€.
Dia menjelaskan, bahwa kondisi sosial keagamaan yang diisi oleh hoax dalam media sosial dan ujaran-ujaran kebencian dapat dilakukan karena interest politik kelompok tertentu. Sebagai dosen dan pendidik maka para dosen dan sekaligus pendidik kadang merangkap sebagai guru ngaji alias mubaligh harus bersikap kritis atas kondisi yang dihadapi.
Lebih lanjut ia menuturkan, dosen dan mubaligh tidak berperan sebagai penyebar hoax fitnah dan berita bohong yang dapat memecah belah umat islam sendiri. Hadirnya berita bohong harus imbangi dengan pemberian berita dan informasi yang akurat serta tidak tendensius. Jika hal itu diteruskan maka dosen sebagai pendidik dan mubaligh telah berperan negatif dalam membangun bangsa dan mencerdaskan kehidupan dimasa depan.
Ia pun menegaskan, dosen dan mubaligh harus melakukan klarifikasi atas informasi yg didapatkan, tidak asal disebarkan sekalipun dari orang yg ditokohkan dan berpendidikan tinggi.