Konflik Pendirian Gereja di Sedayu

Januari 27, 2020 oleh :

Dipublikasikan melalui laman resmi Magister Studi Islam, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Permasalahan dalam kehidupan umat beragama dari dulu sampai sekarang tidak pernah hilang, tidak sedikit permasalahan muncul dari dalam umat agama tertentu dan banyak pula muncul masalah dari umat agama lain. Misalnya permasalahan pendirian gereja di Sedayu Bantul yang baru-baru ini marak diperbicangkan dan sudah menemui titik terang.

Bupati Bantul Suharsono mengatakan bahwa Pemkab Bantul mengaku berterima kasih kepada Pendeta Sitorus karena telah bersedia melakukan mediasi. Dalam mediasi tersebut telah tercipta kesepahaman dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak.

Persoalan konflik antarumat beragama pernah dikaji oleh Nawari Ismail dalam bukunya yang berjudul Konflik Umat Beragama dan Budaya Lokal. Dalam buku tersebut, Nawari menyatakan bahwa pluralitas agama dan suku serta tingginya mobilitas horizontal bangsa Indonesia telah menimbulkan konflik sosial-budaya secara lebih cepat dan meluas, termasuk konflik antarumat beragana. Adanya interaksi antarumat beragama tersebut kemudian dapat terjadi konflik ketika satu di antara kedua kelompok menganggap kelompok lain merugikannya, baik mengakses antar kelompok identitas maupun dalam berbagai kebutuhannya. Persoalan-persoalan pada level sosial-budaya agama ditambah dengan adanya persoalan politik sering melahirkan konflik antarumat beragama.

Dosen aktif Magister Studi Islam UMY yang berkompetensi di bidang Sosiologi dan Ethnografi ini juga menuliskan bahwa Berbagai upaya harus dilakukan dalam penyelesaian konflik antarumat beragama dan lebih fokus kepada upaya pengendalian dan penyelesaian konflik antarumat beragama dengan mengaitkannya dengan budaya lokal yang secara aktual telah menjadi modal sosial dalam proses konflik, dan yang secara potensial dapat dijadikan sebagai modal sosial.

Latest News